Manfaat Yoga selain Fleksibilitas: Meningkatkan Kesehatan Mental

Banyak orang mengenal yoga sebagai disiplin yang berfokus pada peningkatan fleksibilitas fisik dan kekuatan otot. Namun, sesungguhnya esensi dari praktik kuno asal India ini jauh melampaui kebugaran jasmani. Salah satu aspek yang paling berharga dan seringkali terabaikan adalah Manfaat Yoga yang signifikan dalam meningkatkan kesehatan mental. Dengan memadukan postur (asana), teknik pernapasan (pranayama), dan meditasi, yoga secara langsung memengaruhi sistem saraf, membantu praktisinya mencapai ketenangan dan keseimbangan emosional yang lebih baik. Keselarasan antara pikiran, tubuh, dan jiwa inilah yang menjadi kunci utama mengapa Manfaat Yoga sangat direkomendasikan oleh para ahli kesehatan, termasuk yang berpraktik di Pusat Konseling dan Terapi Mental “Damai Sejahtera” yang berlokasi di Jalan Kusuma Bangsa No. 18, Jakarta.

Mekanisme utama yang menjelaskan bagaimana Manfaat Yoga dapat meningkatkan kesejahteraan mental adalah melalui regulasi respons stres tubuh. Ketika seseorang berada di bawah tekanan, sistem saraf simpatik (fight-or-flight) akan aktif, memicu pelepasan hormon stres seperti kortisol. Latihan pranayama, khususnya pernapasan perut yang lambat dan dalam, telah terbukti mampu menstimulasi sistem saraf parasimpatik (rest-and-digest). Stimulasi ini secara efektif menurunkan kadar kortisol dalam darah. Dalam sebuah studi yang dipublikasikan pada Jurnal Psikologi Kesehatan tanggal 5 Mei 2025, ditemukan bahwa peserta yang rutin melakukan yoga Hatha selama delapan minggu mengalami penurunan kadar kortisol sebesar 35%, yang secara langsung berkorelasi dengan berkurangnya perasaan cemas dan gejala depresi.

Selain mengurangi hormon stres, Manfaat Yoga juga terlihat dari kemampuannya meningkatkan produksi Endorfin, yang sering dijuluki “hormon kebahagiaan” alami tubuh. Gerakan fisik yang terkontrol dalam asana, dikombinasikan dengan fokus penuh pada napas, menciptakan kondisi meditatif yang membantu mengalihkan pikiran dari kecemasan masa lalu atau kekhawatiran masa depan. Praktik ini secara konsisten melatih kesadaran penuh (mindfulness), yang sangat penting dalam terapi kognitif untuk mengatasi gangguan kecemasan. Contohnya, pose sederhana seperti Savasana (pose mayat) dan Viparita Karani (kaki di dinding) yang dilakukan pada Hari Kamis malam di studio yoga, berfokus pada relaksasi total, memberikan kesempatan bagi sistem saraf untuk benar-benar beristirahat dan memulihkan diri.

Peningkatan fokus dan konsentrasi juga merupakan turunan penting dari Manfaat Yoga. Dengan memaksa pikiran untuk tetap hadir pada saat melakukan postur yang menantang keseimbangan (seperti Tree Pose), yoga melatih kemampuan kognitif untuk memusatkan perhatian. Hal ini berdampak positif pada kehidupan sehari-hari, termasuk peningkatan produktivitas kerja dan kemampuan pengambilan keputusan yang lebih tenang di bawah tekanan. Konsistensi adalah kuncinya; para praktisi disarankan untuk menjadikan yoga sebagai rutinitas minimal tiga kali seminggu, dengan durasi minimal 30 menit per sesi. Dengan menggabungkan disiplin fisik dan mental ini, seseorang tidak hanya akan mendapatkan tubuh yang lebih lentur, tetapi juga pikiran yang jauh lebih tenang, fokus, dan tangguh dalam menghadapi tantangan hidup.